Taukah kalian ukhti, 8 MACAM AZAB KAUM WANITA DINERAKA SERTA SEBABNYA

MONSUKJARWAL.-Sayidina Ali r.a menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw, mengapa beliau menangis.
Beliau menjawab, "Pada malam aku di isra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.
Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.
Rasulullah saw menjawab, seperti ini:
1. Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, Otaknya mendidih.
2. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, Tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
3. Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kala jengking.
4. Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka.
5. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.
6. Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
7. Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.
8. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti (mengumpat, dll),
sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan, "Mengapa mereka disiksa seperti itu?"
Rasulullah menjawab,
"Wahai putriku,
Adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang digantung adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan
perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena dia meninggalkan solat dan tidak mahu mandi junub.
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta.
Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami.
"Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.
Wahai Sahabatku Kaum muslimah..
Yuk Kita Semua Mulai Memperbaiki Diri..
sebelum Semua Terlambat..
Tutuplah Aurat Dengan Sempurna
jagalah lisan Dan Akhlak kita..
Sebelum Datangnya maut Merenggut nyawa kita,
yang Bisa Menyelamatkan kita Kelak Dari Azab neraka Adalah Amalan Sholeh yg kita Kerjakan Semasa Hidup Didunia ini...
Ya Allah,,,,,akhirilah hidup kami dengan husnul-khatimah (akhir yang baik),
dan jangan Kau akhiri hidup kami dengan suu-ul-khatimah (akhir yang buruk)”..Aamiin yaa Allah yaa Rabbal'Aalamiin...
Boleh Di SHARE Sahabatku...
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Pasutri, , Perhatikan 10 Adab Ini di Tempat Tidur

MONSUKJARWAL.- Sekurang-kurangnya ada 10 adab yang jika dilakukan oleh suami istri, maka hubungan intim yang dilakukan bukan hanya semakin nikmat tetapi juga penuh pahala. Apa saja?
 1. Membersihkan diri

Sebelum suami istri melakukan aktifitas “spesial”-nya, adab pertama yang sangat penting adalah membersihkan diri. Yakni dengan mandi dan gosok gigi agar badan bersih, segar dan menyenangkan bagi pasangan. Jika tubuh tidak bersih, hal itu bisa mengganggu dan menurunkan daya tariknya bagi suami/istri. Jika bisa ditambah berwudhu akan menjadi lebih baik.
Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?” Beliau menjawab, “Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

2. Memakai parfum atau minyak wangi
Wewangian adalah salah satu sunnah Nabi. Beliau bersabda: “Empat macam di antara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).
Bagi istri, memakai parfum/wewangian yang dianjurkan adalah saat-saat seperti ini, bukan pada waktu keluar rumah yang justru dilarang dalam Islam.
Yang perlu diperhatikan di sini ialah, aroma atau jenis wewangian yang dipakai hendaknya yang disukai suami atau istri. Sebab, ada suami atau istri yang tidak menyukai aroma wewangian tertentu. Wewangian yang tepat membuat hasrat suami atau istri semakin meningkat.

3. Shalat sunnah dua raka’at
Adab ini terutama bagi pengantin baru. Sebagaimana atsar Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang menasihati pengantin baru agar mengajak istrinya shalat dua raka’at terlebih dahulu ketika memulai malam pertama.

4. Berdandan dan berpakaian yang disukai suami atau istri
Adakalanya istri malu memakai pakaian minim yang disukai suaminya. Padahal dalam sebuah hadits dijelaskan “Sebaik-baik istri kalian adalah yang pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat. Yakni keras menjaga kehormatan dirinya lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya.” (HR. Ad Dailami)

Senada dengan hadits itu, Muhammad Al Baqir, cicit Husain bin Ali menjelaskan: “Sebaik-baik wanita di antara kalian adalah yang membuang perisai malu ketika menanggalkan pakaian di hadapan suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian kembali.”
Hadits dan maqalah ini juga menjadi dalil bahwa di dalam jima’, suami istri boleh menanggalkan pakaian dan tidak haram melihat aurat masing-masing.

5. Di tempat tertutup
Islam mengatur kehidupan umat manusia agar kehormatan dan kemuliaannya terjaga. Demikian pula dengan jima’. Ia harus dilakukan di tempat tertutup, tidak diketahui oleh orang lain meskipun ia adalah anak atau keluarga sendiri. Karenanya saat anak berumur 10 tahun, Islam mensyariatkan untuk memisahkan kamar anak-anak. Kamar anak laki-laki terpisah dari kamar anak perempuan.
Bagaimana jika anak masih kecil dan tidurnya bersama orang tua? Pastikan ia tidak melihat aktifitas suami istri tersebut. Caranya bisa Anda berdua yang pindah kamar.

6. Berdoa
Yakni membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan agar tidak mengganggu apa (anak) yang Engkau rezekikan kepada kami” (HR. Bukhari dan )
Rasulullah menjelaskan bahwa jika suami istri membaca doa ini kemudian dikaruniai anak dari hubungan tersebut, maka anaknya itu tidak akan dibahayakan oleh syetan.

7. Melakukan mubasharah atau ar rasuul
Hendaknya suami tidak langsung ke inti, tetapi ada mubasharah atau ar rasuul terlebih dulu. Apa itu ar rasuul? Yakni pemanasan.
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu” (HR. Tirmidzi)

8. Membawa ke puncak, saling memberi hak
Khususnya untuk para suami, bawalah istri sampai ke puncak. Sebab aktifitas itu untuk membahagiakan kedua belah pihak baik suami maupun istri. Suami tidak boleh egois hanya memenuhi hasratnya sendiri.
“Apabila salah seorang diantara kamu menjima’ istrinya, hendaklah ia menyempurnakan hajat istrinya. Jika ia mendahului istrinya, maka janganlah ia tergesa meninggalkannya.” (HR. Abu Ya’la)

9. Mencuci kemaluan dan berwudhu jika mau mengulangi
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
“Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya, lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu.” (HR. Muslim)

10. Mandi besar
Jima’ mewajibkan suami dan istri untuk mandi junub (mandi besar). Jika karena suatu alasan -semisal sangat dingin- mandi junub bisa dilakukan setelah bangun tidur, dengan syarat setelah jima’ mengambil wudhu’ terlebih dahulu baru beristirahat/tidur. []
Sumber: Bahagianya Merayakan Cinta karya Salim A. Fillah dan Sutra Ungu karya Abu Umar Baasyir. 

Semoga bermanfaat untuk kebahagiaan


Belanja Online Lazada, Diskon Lebih

Popular Posts

laman iklan

Promotion Today Big Sale

Lazada Indonesia

WARNING..!!! Sekiranya Anda Copy_Paste, Cantumkan Sumber Website Nya Di Dapat dari Mana.!

Follow Me on Twitter

Temukan di Facebook